Perjalanan Menuju Dataism
2017: Dunia Perkuliahan Indonesia Masih Menyambut Pendidikan Aktuaria
Lulus Sekolah Menengah Atas pada tahun 2017, dimana masa itu pendidikan aktuaria mulai muncul popularitas nya di kancah pendidikan nasional Indonesia. Sebagaimana salah satu pernak-pernik masa SMA: yaitu bingung akan melanjutkan langkah kemana lagi di dunia perkuliahan. Berbagai hal menjadi pertimbangan, mulai dari kesempatan kerja yang ada hingga kemungkinan untuk diterima masuk jurusan.
Aktuaria menjadi satu pilihan jurusan dengan kemungkinan masuk yang cukup baik kala itu mengingat masih terhitung jurusan baru dan sedikitnya peminat [yang mungkin sebenarnya banyak, hanya belum banyak yang tahu]. Institut Pertanian Bogor menjadi satu kampus yang membuka jurusan aktuaria untuk sarjana, selain Institute Teknologi Sepuluh November namun hanya untuk tingkatan magister.
Predicting future events adalah satu aspek yang menarik perhatian untuk terjun kepada jurusan aktuaria sebab masa itu pribadi masih anak muda yang berkecimpung di dunia forex dan saham, sehingga memiliki kecakapan dalam
making prediction seakan menjadi Holy Grail. Pertemuan dengan Data Analytics
Waktu berlalu, hingga suatu saat tahu tentang Asia Pacific University[APU] Malaysia yang menawarkan jurusan aktuaria dengan pendekatan dunia professional. Professionalism approach yang ditawarkan oleh APU menarik saya untuk meliriknya, mengingat saya merupakan orang yang realistis, saya ingin menapaki karir saya tapak demi setapak, dengan pendekatan yang lebih kongkrit bukan seperti leap-of-faith yang selalu diglorifikasi oleh kaum muda.
Singkat cerita, setelah melihat dan menimbang dengan seksama mendaftar untuk jurusan aktuaria di APU. Namun, nasib berkata lain, dua minggu sebelum keberangkatan menuju Malaysia, baru menerima kabar dari agensi bahwa dibutuhkan IELTS 6.0 overallband untuk masuk jurusan aktuaria. Waktu yang tersisa tidak memungkinkan untuk mengambil kursus macam apapun untuk mengejar IELTS dengan standar setinggi itu. Alhasil, satu-satunya opsi yang adalah ganti jurusan sebelum berangkat. Benak saya berfikir, jurusan apa yang juga berorientasi pada forecasting, dan bertemulah saya dengan Data Analytics. Pertemuan kami memang rencana Tuhan :) .
Riset Kecil-kecilan Tentang Data Analytics [DA]
Sebelum membulatkan tekad untuk memilih DA, beberapa riset kecil-kecilan pun saya lakukan demi menentukan visi dan misi selanjutnya akan seperti apa. Alhasil, dari riset tersebut saya memperoleh beberapa gambaran apa saja yang akan dan mampu untuk dilakukan dan diraih dengan DA dikemudian hari. Satu dari sekian poin tentang masa depan DA yang paling krusial menurut saya adalah datangnya revolusi industri 4.0. Bersamaan datangya Internet of Things dan Automation kepada dunia industri yang mana akan membuat hampir semua kegiatan industri akan menghasilkan data. Lambat laun fenomena ini akan menghasilkan akumulasi data dengan jumlah volume yang tidak memungkinkan manusia untuk mengolahnya sendiri, akumulasi tersebut lebih keren dengan nama "Big Data". Data Analyst datang ditengah untuk mengolah Big Data tersebut dan mengubahnya menjadi knowledge yang dapat memberikan signifikansi untuk pelbagai bentuk industri.
Mengusung prespektif tersebut, menuntun saya untuk membulatkan tekad dan memutuskan untuk terjun ke dunia Data Analytics.
2018: Asia Pacific University, Kuala Lumpur, Malaysia
Disinilah akhirnya saya berakhir mengarungi dunia Data yang benar-benar baru untuk saya. Blog ini saya maksudkan untuk berbagi pengalaman, tools, dan tips yang saya dapatkan dari petualangan di dunia Data ini.
</Dataism
</TowardsDataDrivenWorld
Comments
Post a Comment